Tata Cara Perkahwinan Melayu di Bandul

SEKAPUR SIRIH

Sesungguhnya penyusun naskah ini merasa masih cukup jauh apa yang harus diharapkan dalam membingkai dan mengaplikasikan tulisan yang sudah berserakan dimana-mana tetapi belum ada yang mengais dan mebukukan.

Pada pertemuan dan pelaksanaan menjelang perkawinan terkadang pembawa acara mencari-cari tulisan petuah orang tua kita Melayu dahulu sehingga dengan dasar fikiran di atas kami berupaya untuk diterbitkan sebagaimana dihadapan pembaca karena rasa berkewajiban untuk melestarikannnya rajin bertanya pada yang pandai, rajin berguru pada yang tahu, rajin bertunas pada yang bijak, rajin bersuaka pada Ulama’ rajin mengikut pada yang patut,rajin melihat pada yang bermanfaat, rajin mendengar pada yang benar, rajin meniru pada yang berilmu.

Kepada encik-encik, tuan dan puan, penghulu adat dan lembaga Adat Melayu mohon kiranya dibetulkan jika ada yang kurang semoga buku kecil ini memberikan kontribusi dalam melestarikan adat-istiadat budaya melayu yang begitu luhur dan penuh makna sampai akhir zaman. amin.

Riau Indonesia 27 Oktober 2008M
27 Syawal 1429H

TASLIM AL- MERBAWY



PROTOKOL

ASSALAMU’ ALAIKUM, WR. WB.
Bapak-bapak, ibu-ibu tuan-tuan dan puan-puan Jemputan majlis
yang mulia : yang kecil tak disebut nama
yang besar tidak dihimbau gelar
yang raja dengan daulatnya
yang datuk dengan kuasanya
yang alim ulama berkitabullah
yang dubalang kuat kuasa
yang cerdik serta cendikianya
yang tua dengan tuahnya
yang muda dengan tokohnya

Yang tau diombak kan menerpa
yang tau dibayang kata nan sampai
yang terlindung oleh icu dan pakaian

Bapak-bapak, encik-encik, tuan-tuan dan puan-puan jemputan jemputan majlis yang mulia ..............
Atas nama Ahli bait /Walimatur’uruz sekeluarga sebagai penyambung lidah penyampai kata, izinkanlah saya menyampaikan ucapan tahniah beserta terima kasih atas kesediaan bapak-bapak, ibu-ibu tuan-tuan dan puan-puan yang telah sudi memenuhi undangan atau jemputan kami dengan meluangkan waktu meringankan langkah, mengayunkan tangan, datang ke rumah kami ini,

Kemudian kedatangan bapak-bapak,encik-encik, tuan-tuan
Kami sambut dengan muka yang jernih Kami terima dengan hati yang suci Kami tunggu dengan dada yang lapang

Dalam pada itu
Entah kami tersalah cakap dan adab, tersalah letak dan duduk, yang patut tidak dipatutkan, yang tua tidak dituakan, yang dahulu terkemu- diankan, yang kemudian terdahulukan.

Telah dibidalkan oleh orang tua-tua....

Tak ada tebu yang tak beruas, Tak ada kayu yang tak berbongkol, tak ada gadeng yang tak retak.
Kami mohon beribu maaf dan ampunan Allah, dari jauh kami menjunjung duli dari dekat kami mengangkat sembah dengan rnenyusun jari sepuluh silaf dan salah maaf diperbanyak.

Jemputan majlis yang mulia

Besarlah langsat di tepi busut
Besar tak muat di dalam peti
Besarlah hajat kami menjemput
Besarlah niat di dalam hati

Anak nelayan ke Teluk Belitung
ke Teluk Betung mancari ikan
sudah lama niat ini terkandung
baru hari ini kesampaian

Jemputan majlis yang mulia

Sekarang waktulah sampai
Yang diundang telah hadir
Yang dijemputlah terbawa
Yang ditunggupunlah datang
Yang hadir lengkaplah sudah ...............

Sudah duduk raja sehari
Dikelilingi oleh petinggi adat
sudah siap urusan administrasi
Tinggal lagi pelaksanaan akad ..................

Petang hari pergi memukat
Pergi memukat membawa nasi
Supaya pernikahan mendapat berkat
kita dengarkan kalam ilahi ................... Saritilawah .......... Oleh .........................

Hikmah mana kalam ilahi
Tuntunan bagi kedua mempelai
setelah disirami kalam ilahi
Acara akad nikah segera kita mulai

Jemputan majlis yang mulia marilah kita semak dan kita dengarkan bersama akad nikah antara anak kemakan kita yang bernama
Dipimpin oleh bapak KUA

bapak-bapak, ibu-ibu, encik-encik dan tuan-tuan, puan-puan jemputan majlis Yang mulia

Akad nikah selesailah sudah
disyahkan oleh dua orang saksi
doa sudah dibacakan oleh pak KUA
Resmilah sudah jadi suami isteri

Kapal berangkat kemudipun patah
Angin bertiup arah utara

Burung balam burung merbah
Tidaklah sama burung tempura
Akad nikah selesailah sudah
Menantu mendapat martua .......................

Boleh dibacakan kata nasehat

Jemputan Majlis Yang Mulia
Sempurna helat karena adat
Sempurna kerja karena doa
Sesuai dengan adat
Sempadan dengan lembaga

Banyak batang perkara batang
Batang putat dahannya paddak
banyak hutang perkara hutang
hutang adat dengan syarak .............................
Hutang syarak sudah selesai
sudah berjawab ijab dan kabul
seperti teresurat dikatabullah
telah diturut sunahnya nabi
Langsailah sudah semua hutang

Kini tinggal hutang adat
adat disarung tidak berjahit
adat kalindan tidak bersimpul
adat berjarum tidak berbenang

Jemputan majlis yang mulia
Orang berlayar kepulau rupat
membawa tebu berkati-kati
Tepung tawar meminta berkat
Mohon do’a pada ilahirabbi ...............................

1. Jika bunga terbawa pergi
dikaki celana dia menyangkut
untuk pertama menepuk tepung tawari
Kepada Bp .................... Kami jemput

Bertepung tawar adat yg asli
tepuk ditapak tangan kanan dan kiri
sial dibuang untung dicari
mohon hidayah pada Ilahi

2. Kalau rotan dipanjat benalu
mana mungkin hidup di sumur
Kepada BP ............ Minta Restu
Semoga penganten panjang umur

Orang berlayar ke pulau penyengat
membawa tebu berkati-kati
Tepung tawar meminta berkat
doa restu pada ilahi

3. Sampan berlayar sampai di kuala
Talinya lepas muatas syarat
Kepada Bp .................. giliran ketiga
Doakan pengantin tetap mufakat

Dang merdu dang melani
tepung tawar berkali-kali
ditepuk oleh keluarga dan wali
Nasehat orantua harus dihomati

4. Kalau salah meminjam pukat
tidaklah jade mencari ikan
untuk memberi doa restu yang keempat
Kepada Bp ................... Kami persilakan

Tepung tawar adat yang lama
inai dicecai kanan dan kiri
bahagialah hidup suami isteri
silih sengketa jangan dicari

5. Penganten duduk di singasana
Doakan mereka berkasih sayang
Untuk menepuk giliran kelima
Kepada Bp .............. Kami Mohon Datang

Tepung tawar tepung melati
Tepung sianak permata hati
Musuh jangan anaknda cari
banyak sahabat pintu rezeki

6. Kalau jadi pergi ke panam
pohon salak sedang berbuah
untuk mengisi giliran keenam
kepada Bp .............. Tepatlah sudah

Kalau mau berbuka puasa
buatlah mi sagu bertampin
kalau sudah berumah tangga
sang suami jadi pemimpin
7. Kalau tuan ke Pulau Tujuh
kami berpesan buah durian
Kepada Bp ............. giliran ketujuh
Dengan hormat kami persilakan

Kalau kalindan hendak disemat
sematlah dulu baju nan koyak
kalaulah badan hendak selamat
hormati dulu ibu dan bapak

8. Kalau pandai menegang kawan
sama duduk sama berdiri
untuk menepuk giliran kedelapan
Kepada Bp .............. mohon berdiri

Kalau jadi mengulai nangka
jangan dibelah pisau berkarat
kalau nak serasi berumah tangga
tentu kata selalu mufakat

9. Anak nelayan mencari ikan
mencari ikan membawa upih
Untuk menepuk yang kesembilan
Kepada Bp ................. Kami pilih

Tepung tawar tepung bernama
orang ramai semua berdoa
pandai-pandailah menjaga keluarga
perintah agama jangan dilupa

10. Buah mangga si buah pauh
tidaklah sama buah rambutan
untuk mengisi menepuk yang kesepuluh
Kepada Bp ............ Kami mintakan

Apalah tanda batang padi
batang kecik tingginya jangkung
Apalah tanda sehidup semati
susah senang sama ditanggung
11. Kalau hendak menapi bergs
Elok ditampi dipetang hari
untuk menepuk yang kesebelas
Kepada Bp...................... Mohon berdiri

Tepung tawar tepung bermakna
tepung berguna di hari raya
keluarga berhimpun bersukariya
Mengantar anaknda berumah tangga

12. Tenunan siak berbenang emas
dipakai oleh tuan putri
Kepada Bp .................. nomor kedua belas
mohon ditepuk pada permaisuri

Yang mapar dang bergalah
dibawa naik ketengah rumah
rajinlah anaknda beribadah
supaya mendapat redhonya Allah.

13. Hendak mencari ikan terubuk
dapat dibawa ikan sembilang
Kepada Bp ............ Silakan menepuk
Semoga penganten terasa senang.

Masa remaja akan ditinggalkan
rumah tangga sudah didirikan
orang tua jangan dilupakan
ingat selalu kepada Tuhan

14. Anak nelayan mencari siput
siput dicari di pagi hari
Kepada Bp ............. kami jemput
untuk menepuk tepung tawari

Cecah inai kanan dan kiri
agar majlis nampak berseri
bahagialah hidup suami isteri
aman dan damai setiap hari.
15. Tangan pengantin beralas kain
Kain dialas takut basah
pohon ditepuk kepada pengantin
Kepada Bp ..................... Tepatlah sudah

16. Tuan putri makan kuini
kuini dimakan di waktu petang
untuk men epuk berikut ini
Kepada Bp .................... kami mohon datang

17. Putra mahkota memakan mangga
mangga dimakan di waktu petang untuk mnepuk yang berikutnya
Kepada Bp ................. kami mohon datang

18. Tepung tawar secara bergilir
tangan pengantin beralas kain
Kepada Bp ................... giliran terakhir
Mohon ditepuk kepada pengantin.

Kalau tuah sudah dibadan
Hidup senang badan selamat
tepung tawar sudah dilaksanakan
mohon bacakan doa selamat.

Perahu di laut memakai layar
Layar terkulai tiangnya patah
selesailah sudah bertepung tawar
somoga pengantin diberkahi Allah.

Bila masak duku di balai
buah dedap dibungkus upih
kepada Bapak merestui mempelai
kami ucapkan terima kasih.



Jemputan majlis yang mulia

Bapak-bapak, encik-encik, tuan-tuan dan puan-puan Yang berbahagia.

Lebatlah batang padi jerami
lebat bersemai di dalam bakul
amatlah senang di hati kami
sampai niatpun lah terkabul.

Mari mengukur kelapa tuan
puding cermai dibuat lebat
mari bersyukur kepada tuhan
kedua penganten peroleh berkat.

ibarat berjalan sudah sampai ke batas, ibarat berlayarlah sampai ke pulau, ibarat meniti lah sampai ke ujung, umpama memanjat sudah sampai ke pucuk

namun dari pada itu jemputan majlis yang mulia, entah kami tersalah tegur dengan sapa, tersalah duduk dan letak, tersalah tersalah tikat yang kami bentang, tersalah letak dan susun, mungkin nantinya nasi salah tanak, sambal mungkin kurang asam garamnya, atau kurang serba satunya atas walimahtur’urusy mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Pisang emas bawa berlayar
masak sebiji di dalam peti
hutang emas boleh dibayar
hutang budi dibawa mati

orang teluk pergi ke daik
tuanku imam berjubah dalam
yang elok bertambah baik
yang buruk kita tanam dalam-dalam


Yang keruh kita buang kelaut,
yang semak kita buang ke rimba,
yang buruk kita kuburkan.
begitulah mohon maaf kami seisi rurnah yang menanti

Kilang bernama si Putri Tujuh
kilang mengolah memasak minyak
kami menyusun jari sepuluh
silaf dan salah maaf diperbanyak.

Tepung tawar berakhir sudah
pertanda acara berakhir pula
andai kata silaf dan salah
maafkan hamba sebagai pembawa acara


NASEHAT

Kepada anaknda berdua ...................................... Rumah tangga adalah kehidupan yang harus dimuliakan, dipelihara dan diutamakan, karena di sinilah lahirnya anak cucu dan keturunan, di sini pula diwariskan nilai-nilai luhur dan norma-norma sosial yang kita junjung tinggi, karenanya rumah tangga, harus dipertahankan sebagai tempat yang membawa kedaiam, kenyamanan dari kebahagian, baik bagi penghuninya maupun bagi masyarakat sekitarnya, demikian wujud keluarga sakinah, tuah keluarga adalah rumah tangga bahagia.

Maka dari itu kepada keduanya hendaklah
Tahu akan beban nantinya, baik isteri maupun suami

Tahu hidup memang wakil
Tahu alur dengan patutnya
Tahu salah dengan silihnya

Suami tahu dengan fungsinya
Isteri tahu dengan tugasnya

Suami tahu pula kedudukannya dalam rumah tangga
Isteri tahu pula dimana tempat tegaknya.

Adat hidup berumah tangga
pahid dan manis sama dirasa
kasih dan sayang tiada terhingga
kemana pergi seiya sekata

Adat hidup suami isteri
Pandai-pandai membawa diri
tahu memegang berbagai hati
tahu mengalah bertahan diri



mana yang salah lama dibaiki
mana yang kurang sama diisi
mana yang hilang sama dicari
tutus ikhlas sama di hati

Bersuami isteri hendaklah rukun
dalam bekerja samalah tekun
hidup bersama tuntun menuntun
saling mengasihi dan .........................

mana yang berlubang sama ditimbun
mana yang putus sama ditampun
mana yang berserak sama disusun

Bersuami isteri janganlah gamang
bulatkan hati janganlah bercabang
Bekerja jangan alang kepalang
hadapi hidup dengan hati yang lapang

Bersuami isteri wajiblah taqwa
mengikuti syarak berserta sunnah

Taat beribadah kepadanya Allah
supaya hidup memperoleh berkah
sesudah matinya mendapatkan rahmah







PANTUN ANTAR BELANJA

Pria : Orang memakai kain tenunan
Diberi corak warnanya permai
Assalaamu’alaikum puan dan tuan
Kami datang beramai-ramai

Wanita : Kuntum merekah bunga setaman
Baunya lembut menyegarkan hati
Wa’alaikumsalaam puan dan tuan
Kami menyambut berputih hati

Kalau tuan ke kota Melaka
Singgah bermalam di kota Pahang
Kalau boleh saya bertanya
Apa hajat tuan dan puan datang bertandang

Pria : Sungai Kampar suangai bertuah
Air mengalir dari Bukittinggi
Kedatangan kami membawa madah
Tersebab ingin menepati janji

Pergi berdagang ke Singapura
Mesjidnya indah sangat terkenal
Kalau saya boleh bertanya
Tuankah agaknya wakil tuan rumah ?

Wanita : Bukittinggi rumah adatnya
Banyak gunung beserta lembah
Pandai sungguh tuan bertanya
Memang sayalah wakil tuan rumah

Lancang Kuning judul cerita
Dikenang orang sepanjang zaman
Bismillahhirrahmaanirrahiim pembuka kata
Perundinganpun dapat kita mulakan

Pria : Pagaruyung berkait dengan Melayu
Empunya cerita zaman bahari
Kalau dah tuan kata begitu
Kami terima dengan senang hati

Dari Riau ke Sumatera Barat
Bercampur adat jadi sepadan
Menggantang kembaga menjunjung adat
Sirih di tepak kami suguhkan

(Pihak Pria Menyerahkan Tepak Sirih kepada
Pihak Perempuan)

Adat orang zaman dahulu
Mengupas Pinang denganlah kacip
Sirih setepak disuguhkan dulu
Sudilah tuan untuk mencicip

(Pihak Perempuan Menerima dan Mencicipi Sirih dengan diberikan pada semua kaum kerabat yang ada)


Wanita : Kupaslah pinang dengan kacip
Setelah dikupas lalu dimakan
Sirih tuan dahpun kami cicip
Rasanya manis menyegarkan badan

Tepak sirih kami pula kami ulurkan
Tolong diterima duhai tuan bestari
Dengan kerendahan hati kami silahkan
Ciciplah pula sirih kami ini

(Pihak Wanita Menyerahkan Tepak Sirih kepada Pihak Pria)

Pria : (Pihak Pria Menerima dan Mencicipi Sirih dengan diberikan pada semua kaum kerabat yang ada)

Alhamdulillah kami sampaikan
Kepada tuan dan puan majelis sekalian
Sirih diulur telahpun kami rasakan
Rasanya manis tiada bandingan

Wanita : Bintang di langit si bintang sakti
Cahayanya bersinar terang benderang
Silalah tuan sampaikan maksud di hati
Kami dengarkan dengan hati yang senang


Pria : Pandainya orang membuat kelamai
Bahannya pulu gula dan santan
Kami datang beramai-ramai
Membawa seperangkat barang hantaran

Wanita : Kalau tuan pergi ke pekan
Belikanlah kami kerang dan lokan
Kalau itu yang tuan hajatkan
Kecil telapak tangan nyiru kami tadahkan

Pria : (Menyerahkan Hantaran dengan Menyebutkannya satu persatu - terakhir menyerahkan bunga rampai sambil berpantun)

Bagaikan mengukir di atas air
Badan penat tak ada buktinya
Bunga rampai syarat terakhir
Pelambang hidup berperesam berperasa

Wanita : Berjalan kaki ke luar kota
Penat berjalan naik kereta
Pelambang hidup berperesam berperasa
Adat kehidupan manusia di dunia
Pria : Lumba-lumba nama ikannya
Berenang sampai ke Indrapuri
Segala macam yang kami serahkan
Semoga tuan bersenang hati

Kain cindai baju melayu
Dipakai bujang masa yang lalu
Supaya sesuai janji dahulu
Eloklah tuan tengak satu persatu

Wanita : Riau adanya di pulau perca
Nama diberi putra mahkota
Sudah ditengok ditilik periksa
Tak ada yang kurang cukup semua

Raja bersantap dihari senja
Makan bersama putra mahkota
Hantaran tuan telah kami terima
Kan kami sampaikan pada yang empunya

Pria : Anak-anak bermain sepak raga
Nelayan melaut memakai sampan
Sesuai dengan adat dan lembaga
Hajat sudah kami sampaikan

Kalau ada jarum yang patah
Jangan disimpan di dalam peti
Kalau ada silap dan salah
Maafkan kami rombongan laki-laki

Wanita : Pekanbaru kota bertuah
Bangunannya elok berdiri megah
Antaran belanja selesailah sudah
Lanjutkan acara akad dan nikah

Azanpun sudah dikumandangkan
Mari bergegas tegakkan sholat
Acara akad nikah kita mulakan
Tuan dan puan silahkan mengambil tempat

Acara hantaran berakhir sudah
Keluarga berhimpun beramah tamah
Kalau layanan kami terasa salah
Maafkan kami selaku tuan rumah.

+++++++++++++

(Acara Akad Nikah di pandu oleh MC)
 Ditulis oleh Taslim Prawira MA

Comments :

0 komentar to “Tata Cara Perkahwinan Melayu di Bandul”

Posting Komentar