Menunggu senja hari hampir menapak senja pagi disaat terang
Gagap bencana isyarat dari Dewi Sumbi mengeriyang di telinga
Fajar terang
Subuh melalap malam dan emosi pun mulai memuncaki darah kalap
Menadah terik siang yang tak serupa malam
Angin siang menjulur diantara fajar hayal dari sang Dewi
Sangkuriang kelabakan mencari siasat
Nafsu sudah diujung hasrat
Menusuk keinginan birahi dari sang jantan
“Sudah sia-sia ini semua
Syarat dara impian sudah aku lakukan
Nasib tak sampai
Dewi harus jadi gundikku
Ahhhhhh,”
Anak anjing ini menggeliat dan girang
Dendam ghirah jantanya menjulur tak bertuan
Anak anjing ini akan menelan emaknya
Emaknya yang melahirkanya
Anak anjing ini
Menyisakan tabiat anjing yang lebih panjang
Buka matamu
Didepan kita
Anak, emak, saudara, famili kakak adik
Tak lagi menghiraukan tabiat anjing ini
Tidakkah kau kekang,
Nafsu manusiawi ini tuan-tuan. Alamak, aku takut anjing dan manusia tak lagi beda
S.BENO
komunitas bangasbersorak
Comments :
Posting Komentar