Di awal usia
semacam titik hujan agak berat
menetes tepat di ubunubun, mengucur kemuka, kemulut, kebadan lalu kehati
dan mengakar sepanjang usia-usia hari
lalu
mengukir lukisan berahi kelam dikulit disela-sela usiaku
diawal usia
kujamah lembut titik hitam itu
sambil kunyah kerikil-kerikil tajam
penuh berahi kulumat
tak lama berselang bersamana dengus nafas hilang dan lelap
cuma sekejap,
jelang malam datang lagi
diawal usia
kuawali nasib dalm kemelut rimba hati
meretas semak belukar dalam renta irama hidup kanakku
mengolah mimpi disudut persegi kamar
disamping ada nyamuk, kecoa, juga setan
tak sadar aku sudah berada diatasnya
diatas rimba.
busuk
anyir
dan
dosa
diawal usia noda itu mencakar bingar ari-ariku
hingga tulang belulang tak mampu berkata apaapa
Jasman
Pekanbaru, Mei 2007
Comments :
Posting Komentar