Setapak melangkah
berat pula wajah hendak menoleh
terasa belum terlalu lama kita dengan suana itu
tapi jangan bimbang
akan ku titipkan pesan lewat aksara yang ku gores
biarkan di baca dalam tawa
asalkan tak meleleh bagai lilin
meski panas sengati subuh
belum lama galau tawa itu
berangsur meredup
mentari mulai menyanggah bahu
dan layar senja mengembang
lalu hari kian rembang
tapi jangan galau
telah ku pahat batu jadi kenangan
juga dengan goresan kata
juga relief wajah
ku letakkan di paling muka
Jasman
Sungai Pakning. 18 Desember 2006
Comments :
Posting Komentar