Menyusuri tepian Sungai Inderagiri bertembunglah kita dengan Kota Rengat. Rengat memang terkenal dengan kota Sejarah. Dulu disini terbangun sebuah kerajaan, kerajaan ini sama namanya dengan nama sungainya yakni Indragiri. Kerajaan Inderagiri ini asal muasalnya dari kerajaan Keritang. Di perkirakan pembangunan kerajaan kritang ini pada abad ke XIII. Kemudian kerajaan berpindah pindah setelah berganti pusat kuasa.
Kerajaan indregiri dibangun sultan Indregiri yang bernama Paduka Maulana Sri Sultan Alauddin Iskandarsyah Johan Zikrullah Fil Amin atau bergelar Raja Narasinga II. Selain istana sultan Raja saat itu juga membangun rumah pribadi yang sekarang dikenal dengan rumah tinggi kampung gadang. Istana inderagiri ini dikenal juga dengan sebutan istana mahligai.
Bekas bangunan kerajaan Inderagiri yang dulu memang tidak ada lagi. Akibat lapuk dan kena abrasi sungai, istana Inderagiri lesap. Berbekal sebuah foto istana yang kabarnya didapat di perpustakaan Leiden Belanda. Maka atas informasi tersebut pemerintah Dearah Inderagiri Hulu (Inhu) kemudian melakukan pembangunan kembali duplikat kerajaan Inderagiri ini. Bangunan ini berdiri sekarang berdiri megah didepan kolam raja di Rengat. Tak jauh dari duplikat istana Inderagiri ini, dulunya kerajaan asli Inderagiri berdiri.
Ciri-ciri khas bangunan baru dengan foto yang mengabadikan kerajaan Inderagiri lama dibuat serupa. Tak ada yang tertinggal, seperti bentuk dan lambang yang ada di istana. Salah satunya burung elang dan juga seekor singa yang didirikan di beberapa titik istana. Sangat mirip dengan bawaan aslinya.
Di dalam ruangan istana, tidak ada hal yang khas. Bentuknya minimalis, dari ruangan satu dengan bilik-bilik tempat raja. Jika dibandingkan dengan istaa kerajaan Siak Sri Inderapura, ruangan dan bilik bilik di istana indergiri ini sangat kecil. Peninggalan-peninggalan raja disini juga tak seberapa banyaknya. Minimnya peninggalan kerajaan ini akhirnya membuat istana ini hanya diisi dengan foto-foto raja zaman dahulu.
Salah satu foto yang dipajang di istana ini adalah foto Syekh atau tuan guru Syek Abdurahman Sidiq. Syekh yang terkenal di Inderagiri ini berasal dari Kalimantan. Menurut sejarah yang ada t inilah yang berda’wah dan menyebarkan agama Islam di Inderagiri—Ingsalaah dilain kesempatan situs ini akan memaparkan bagian tersendiri tentang penda’wah yang tenar di Inderagiri ini—beliau mangkat di Kampung Sapat tepatnya di Desa Hidayat Kecamatan Kuindera Sapat Inderagriri Hilir. Makamnya sering dikunjungi masyarakat.
Salah satu peninggalan kerajaan Inderagiri yang masih bertahan adalah mesjid raya Rengat. Mesjid ini berumur ratusan tahun. Sultan yang mendirikan mesjid ini bernama Sultan Toguk, kabarnya mesjid ini dibangun seiring pindahnya kerajaan inderagiri dari Japura. Uniknya di mesjid ini terdapat sebuah mimbar yang memiliki ukiran yang khas. Kabarnya mimbar ukiran batu ini didatangkan dari Cina. Di kelilingi ukiran dengan motif-motif tertentu dan kaligrafi yang indah. (es. beno dari berbagai sumber)
Comments :
Posting Komentar