antara Malaka dan Riau, dua persebatian yang bersatu


Persebatian dunia Melayu diharakan menguat, setelah Forum Indonesia Malaysia dan Thailand (IMT-GT) menyepakati mega proyek pembangunan roll-on roll-of Dumai Melaka. Jika rencana ini direalisasikan Dumai Melaka yang jaraknya tidaklah jauh akan menjadi pintu mobilitas baru untuk pembangunan ekonomi dan wisata dua negara.


Mega proyek ini sudah direncanakan beberapa tahun silam. Namun sepanjang perjalanan, penyelesaian roro ini terkatung katung karena dua negara ini punya prinsip aturan yang berbeda. Sehingga perlu diplomasi yang matang sehingga kerja sama untuk menyatukan persetubuhan dua rumpun ini tidak saling merugikan.

Sebab Indonesia mungkin punya banyak pengalaman, disepanjang laut lepas perbatasan serta pintu pintu masuk dalam negeri sering dijadikan pintu ter-aman untuk melakukan berbagai tindakan kriminalisasi dalam perdagangan. Tentu saja akan merugikan negara, sebab barang impor yang melenggang masuk ke dalam negeri tidak memberikan sumbangan masukan pendapatan kepada negara. Sehingga pengusaha lokal juga kewalahan, sebab barang dagangan black market biasanya lebih murah.

Tapi sisi lain kita juga menyadari, aparat kita masih sangat lemah untuk menolak dan menahan godaan manisnya duit. Sebab kalau barang dagangan luar masuk, ada kabar selentingan yang mengatakan mereka membayar semacam uang upeti. Tindakan moral bangsa kita juga yang seperti ini dan membuat praktek perdagangan terselubung makin gencar.

Malaysia sendiri masih mempertimbangan berbagai hal terkait kerja sama untuk pengembangan dua rumpun ini. Kita tidak tahu apa masalahnya, tetapi sesekali dari pernyataan langsung para delegasi Malaysia yang berkunjung ke Riau masih tidak percaya dengan sistem tata negara kita yang selalu berubah ubah kebijakanya. Jadi investasi besar yang sudah ditanamkan dikhawatirkan akan merugikan, mungkin seperti itu sekelumit permasalahan mega proyek ini.

Tapi bolehlah kita ancungi jempol pada gubernur Riau HM Rusli Zainal, sebab dari komitmen yang kuat untuk membangun investasi di Riau ternyata membuat penyelesaian mega proyek ini tidak bisa dipandang sebelah mata dari negara tetangga. Apalagi beragam perangkat dan infrastruktur untuk perlengkapan proyek roro ini terus disiapkan. Bahkan aturan yang berbeda antara dua belah pihak disepakati untuk memberikan kepastian dua belah pihak.

Kabarnya, Riau sudah matang hampir seratus persen, bahkan persedian kapal penyeberangan juga sudah disediakan. Awalnya memang sulit mencari pihak ketiga untuk menanamkan investasi pernyediaan kapal, beberapa kali proses pelelangan tidak ditanggapi. Sepertinya investor kesulitan untuk memenangkan persedian kapal yang berkapasita 1.000 GT.

Apalagi gayung bersambut setelah pemerintah pusat ikut nyimbrung mengurusi mega proyek ini. Semuanya berjalan lancar setelah beberapa tata aturan diselaraskan dengan Keputusan Menteri Perhubungan RI Nomor 58 tahun 2003 tentang mekanisme penetapan pelayaran dan formulasi tarif layar. Artinya, tidak sembarangan kapal saja yang bisa berlayar di Selat Malaka.

Mega proyek itu kini hampir saja rampung, bahkan dalam waktu dekat Gubernur Riau kembali menemui delegasi ketua Menteri Melaka untuk membincangkan mega proyek yang masih ada masalah itu. Salah satunya terkait persiapan pelabuhan di Malaka tepatnya di Kuala Linggi yang ternyata tidak sesuai dengan badan kapal yang sudah disiapkan.

Maksudnya setelah kapal disiapkan kapal dipastikan tidak bisa merapat dipelabuhan karena pelabuhan roro di Melaka terlalu kecil. Pemerintah provinsi Riau mendesak agar muara pelabuhan diperdalam agar kapal bisa merapat.

Semua harapan tidak hanya soal persetubuhan dua pelabuhan, tentu saja antara dua negara yang beberapa akhir ini tercabik cabik karena ulah dan sikap yang tidak menyenangkan. Semuanya masih menaruh harapan besar, agar serumpun dinegara yang beda kadaulatan ini saling mendukung dan rukun.

Comments :

7 komentar to “antara Malaka dan Riau, dua persebatian yang bersatu”
k_bejo mengatakan...
on 

Hi,
I like your article and all the great tips that are mentioned on it, it has really helped out. Thanks for share the information.
I hope you can visit my blog and give me suggestion.
Thanks again.

Mr. X mengatakan...
on 

Sangat di tunggu-tunggu persatuan bangsa di asia ini.
Semoga Ekonomi dan segala bidang semakin maju untuk menciptakan wujud perdamaian dunia.

tubir mengatakan...
on 

info yang menarik sobat....ane tungguu kunjungannya juga di rumah sahabat

LyanaSyaZam mengatakan...
on 

lyanasyazam

hi...article yg sangat menarik

N'ka fender mengatakan...
on 

waw nice dumai malaka

Unknown mengatakan...
on 

kunjungan balik..

mantap artikelnya...

Logika Akhirat mengatakan...
on 

Izin share boleh gan ?

Posting Komentar